Muarojambi - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di wilayah Provinsi Jambi. Kawasan gambut seluas kurang lebih 50 hektare di Desa Gambut Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi terbakar pada Minggu, 20 Juli 2025.
Kebakaran ini pertama kali dilaporkan oleh perangkat desa setempat dan langsung ditindaklanjuti oleh tim gabungan pemadam kebakaran yang terdiri dari Manggala Agni Daops Sumatera IX/Kota Jambi, TNI, Polri, BPBD Muaro Jambi, perusahaan swasta, dan masyarakat sekitar.
Dari hasil pemadaman hari pertama, tim berhasil mengendalikan sekitar 5 hektare area lahan yang terbakar. Namun hingga malam hari, api belum sepenuhnya padam. Tim masih menemukan kepulan asap dan potensi penyalaan ulang cukup tinggi karena banyaknya bahan bakar berupa semak belukar di lahan gambut tersebut.
"Luas lahan yang terbakar diperkirakan sekitar 50 hektare dan baru sekitar 5 hektare yang berhasil dipadamkan. Proses pemadaman masih terus dilakukan oleh tim gabungan," kata Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jambi, Kompol Amin Nasution saat dikonfirmasi.
Adapun kekuatan personel yang dikerahkan dalam pemadaman mencapai 119 orang. Mereka terdiri dari Manggala Agni sebanyak 14 personel, TNI 4 personel, Polri 10 personel, BPBD Muaro Jambi 6 personel, PT Sinar Mas 15 personel, PT MKI 10 personel, PT BGR 10 personel, PT BAM 15 personel, Masyarakat dan MPA Desa Gambut Jaya 50 personel.
Dalam pelaksanaan di lapangan, mereka menggunakan berbagai sarana pemadam kebakaran, termasuk mobil angkut, motor KLX, mesin pemadam (Shibaura, MiniStrike, Alkon, Robin), pompa punggung, dan peralatan mekanik lainnya.
Kompol Amin Nasution juga mengonfirmasi bahwa lahan yang terbakar merupakan lahan gambut milik warga. Mengenai penyebab kebakaran, saat ini masih dalam proses penyelidikan.
"Karena ini lahan gambut, memang cukup sulit dipadamkan. Kondisi api masih ada, dan kami akan lanjutkan pemadaman besok," ujarnya.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran dalam bentuk apa pun di area lahan, terutama pada musim kemarau seperti saat ini, untuk mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan.(*)
