Batanghari - Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief punya asa mulia dalam momentum Hari Pers Nasional (HPN) Ke-76 Sulawesi Tenggara, 9 Februari 2022.
Fadhil Arief ingin jurnalis profesional dan sejahtera selama masih menggeluti profesinya.
Menurutnya, seorang jurnalis wajib memberikan informasi aktual dan faktual. Terlebih kini era digitalisasi, masyarakat gampang sekali menerima informasi.
"Jangan sampai masyarakat dapat sajian berita hoaks demi eksistensi dan kepentingan pribadi atau kelompok-kelompok tertentu," katanya belum lama ini.
Sebagai kepala daerah, Fadhil Arief sangat membutuhkan informasi dalam bingkai berita-berita faktual.
Bagi pasangan Wakil Bupati Bakhtiar ini, informasi merupakan sesuatu yang sangat berharga.
"Apabila jurnalis bisa memainkan peran ini, maka kecerdasan pemberdayaan masyarakat akan sangat jalan," ujarnya.
Sejak menjabat orang nomor satu Februari tahun lalu, Fadhil Arief kerap menyampaikan tak pernah alergi kritik rekan-rekan pers.
Fadhil Arief bilang tak akan mudah terpancing dengan sesuatu hal tak benar.
Suatu kebebasan pers, katanya membuat jurnalis berani menulis berita segala hal, baik isu politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum dan sebagainya. Kritik membangun insan pers begitu besar manfaatnya bagi pemerintah.
"Karena tak mungkin pemerintah melakukan sesuatu secara sempurna. Kesempurnaan itu didapat apabila ada kritisi dari kawan-kawan jurnalis melihat fakta yang ada di tengah masyarakat," katanya.
Fadhil Arief mengaku insan pers khususnya wilayah kerja Kabupaten Batanghari, cukup menarik mengemas informasi menjadi berita. Hanya saja kadang kala sebagian kebenarannya agak kabur.
"Etika jurnalis ini yang harus kawan-kawan tegakkan kembali, tapi semangat seorang jurnalis untuk berani jangan dihalangi," katanya.
Sisi positif insan pers menurutnya adalah informasi yang sangat berharga. Misalnya, orang mau bisnis, berkarir, semuanya dari informasi. Sisi baik ini jangan sampai stagnan.
"Kalau sisi negatif, kadang-kadang sebagian kawan-kawan jurnalis membuat berita menggantung. Itu baik buat orang menarik membaca, tapi kadang-kadang bikin orang multitafsir," katanya.
Fadhil Arief tak menampik masih ada oknum-oknum jurnalis menggunakan kesempatan tertentu untuk menjatuhkan seseorang.
Cara-cara seperti ini baiknya jangan dilakukan, tapi kalau membuat seseorang menjadi lebih baik melalui pemberitaan, ini namanya luar biasa.
"Pers memiliki peran kontrol program-program pemerintah, sehingga pemerintah tahu program ini sudah dijalankan atau tidak untuk mengungkapnya di tengah kehidupan masyarakat," katanya.
Fadhil Areif tak mau insan pers melempem terhadap pemerintah. Apabila hal ini terjadi, pemerintah merasa programnya sempurna, padahal masih banyak meleset dari sasaran.
"Selamat Hari Pers Nasional ke-76 bagi seluruh insan pers di seluruh NKRI. Saya meyakini kawan-kawan jurnalis tetap junjung tinggi kode etik jurnalistik dalam melahirkan produk pers," pungkasnya. (adv/vov)