Meski pelantikan ini dianggap sebagai bagian dari penyegaran birokrasi, beberapa pihak menilai bahwa rotasi jabatan tersebut tak lepas dari upaya memobilisasi dukungan politik bagi pihak tertentu menjelang kontestasi Pilgub Jambi dan Pilbup Muarojambi.
Salah satu Lembaga Swadaya Masyarkat (LSM) Kabupaten Muarojambi, Toha, mengatakan bahwa pelantikan kali ini mencerminkan adanya dinamika politik yang kuat. “Ini merupakan waktu yang cukup krusial karena pelantikan terjadi ketika peta politik di Jambi dan Kabupaten Muarojambi mulai memanas. Sangat mungkin ada kepentingan tertentu di balik penunjukan pejabat-pejabat ini,” ujar Toha dalam pernyataannya.
Namun, spekulasi mengenai adanya kepentingan politik semakin diperkuat oleh fakta bahwa beberapa pejabat yang dilantik bisa memobilisasi masyarakat dengan dilantiknya camat baru ketiga kecamatan yang dianggap menjadi lumbung suara di kabupaten Muarojambi, yakni, Camat Bahar Utara, Jaluko dan Kumpe Ulu, untuk memenangkan salah satu tokoh politik yang ikut berkontestasi dalam Pilgub Jambi dan Pilbup Muarojambi.
Sorotan Publik
Pelantikan pejabat menjelang momentum politik besar seperti ini kerap memancing perhatian publik. Beberapa kalangan menilai bahwa posisi strategis di pemerintahan bisa digunakan untuk memobilisasi dukungan bagi kandidat tertentu.
Namun, beberapa pejabat yang dilantik menegaskan bahwa mereka akan tetap profesional dalam menjalankan tugasnya, tanpa terpengaruh oleh kepentingan politik. “Kami di sini untuk bekerja demi masyarakat Muarojambi, bukan untuk kepentingan politik apa pun,” kata salah satu pejabat eselon III yang dilantik.
Dengan semakin dekatnya waktu pelaksanaan Pilgub Jambi dan Pilbup Muarojambi, isu politik dalam setiap gerak birokrasi pemerintah diprediksi akan semakin mendapat sorotan.
Sementara, Pj Bupati Muarojambi, R. Najmi, tidak terlalu banyak menanggapi mengenai dugaan tersebut, dirinya hanya mengatakan, "Proporsional aja dindo, ASN Netral kok" ungkapnya
Penulis : Endi