Muarojambi – Rencana pembukaan layanan KJSU-KIA (Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi – Kesehatan Ibu dan Anak) di RSUD Ahmad Ripin, Kabupaten Muaro Jambi, terancam molor akibat masih kurangnya tenaga kesehatan (nakes) yang tersedia di rumah sakit tersebut.
Direktur Utama RSUD Ahmad Ripin, Dr. Agus Subekti, mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya masih mengalami kekurangan sumber daya manusia yang memadai untuk mendukung operasional layanan unggulan tersebut. Menurutnya, pengadaan tenaga medis dan paramedis yang kompeten sangat penting agar layanan KJSU-KIA dapat berjalan optimal dan sesuai standar.
“Kita sangat mendukung program KJSU-KIA ini karena menyasar penyakit-penyakit prioritas dan juga kesehatan ibu dan anak. Namun, tanpa tenaga kesehatan yang cukup, pelaksanaannya bisa tertunda,” kata Agus Subekti, Selasa (13/5).
Menurutnya, layanan KJSU-KIA merupakan bagian dari program strategis untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular, serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
“Sudah dua kali kami mengajukan permintaan penambahan tenaga kesehatan kepada Bupati melalui Sekda Kabupaten Muaro Jambi. Pengajuan itu sudah diteruskan ke BKD, namun sampai sekarang belum ada kejelasan,” ujar Agus Subekti
Bahkan nota dinas resmi dari Dinas Kesehatan juga sudah pernah dibuat dan disampaikan sebagai bentuk dukungan terhadap permintaan tersebut.
Ia menambahkan, rumah sakit sangat siap dari sisi fasilitas dan kesiapan teknis, namun tanpa dukungan SDM yang mencukupi, operasional layanan KJSU-KIA tidak bisa dimulai sesuai jadwal yang direncanakan.
Agus berharap agar permasalahan ini segera mendapatkan perhatian serius, mengingat pentingnya layanan KJSU-KIA dalam menurunkan angka kematian akibat penyakit tidak menular serta meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak di daerah tersebut.
"Jika tidak ada percepatan dalam pemenuhan tenaga medis, maka target pembukaan layanan KJSU-KIA yang direncanakan dalam waktu dekat, berisiko mengalami kemunduran," ungkapnya (ndi)
