Jambi - Dengan perkembangan serta inovasi teknologi, semakin banyak jenis sampah yang dihasilkan oleh pelaku industri setiap harinya. Salah satunya adalah jenis sampah atau limbah elektronik.
Melansir Kompas.com, limbah elektronik atau e-waste merupakan barang atau peralatan elektronik yang telah berakhir daur hidupnya sehingga tidak lagi memberikan nilai atau manfaat bagi pemiliknya.
Masih mengutip sumber yang sama, menurut National Institute of Environmental Health Sciences, diperkirakan 40 juta ton sampah elektronik dibuang setiap tahunnya. Bahkan, di negara berkembang seperti Indonesia, umumnya masih belum terdapat kebijakan formal terkait sistem pembuangan sampah, sehingga limbah elektronik kemungkinan tidak dikelola dengan baik.
Sama seperti jenis sampah lain, sampah elektronik juga berdampak buruk bagi manusia dan lingkungan. Dengan kandungan logam di dalamnya, sampah elektronik dapat menghasilkan bahan kimia berbahaya yang menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan.
Namun, tidak berbeda juga dengan jenis sampah lainnya, sampah elektronik pun bisa didaur ulang. Bahkan, sudah ada beberapa pihak yang memiliki kepedulian khusus terhadap lingkungan dan menghasilkan produk daur ulang barang elektronik, hingga mendapatkan cuan dari usahanya!
Hal tersebutlah yang dilakukan oleh Irkafi Andinita, seorang pemuda asal Jambi pemilik usaha custom sampah.
Di etalase yang terpampang di depan rumah Irkafi Andinita, dapat dilihat berbagai hasil karya custom sampah yang dibuatnya. Mulai dari miniatur motor, kereta api, sampai mobil perang dapat ditemukan di sana. Semuanya adalah hasil dari keterampilan Irkafi dalam mendaur ulang sampah.
Salah satu bahan yang digunakan olehnya adalah jenis sampah elektronik, seperti handphone bekas, hingga peralatan komputer yang tidak lagi terpakai.
Meskipun elektronik bukanlah benda yang murah, tidak jarang jenis barang ini berakhir terbuang percuma. Misalnya saat mengalami kerusakan, atau saat pengguna memutuskan membeli model elektronik terbaru, barang elektronik yang sebelumnya dipakai pun akan disingkirkan menjadi sampah.
Usaha custom sampah yang dilakukan oleh Irkafi ini berhasil menjawab permasalahan yang ditimbulkan oleh sampah elektronik. Tidak lagi tanpa manfaat, Ia berhasil menyulap sampah-sampah tersebut menjadi miniatur yang memiliki nilai jual tinggi.
Dengan keahliannya, Irkafi bahkan dapat merubah jeroan komputer yang rumit menjadi sebuah tank tempur, hingga memadukan mouse komputer bekas dengan keypad handphone Nokia seri jadul menjadi sebuah miniatur motor. Kreatif dan inovatif, bukan?
Produk hasil daur ulang Irkafi dijual dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp15 ribu sampai ratusan ribu, tergantung kerumitan serta proses pengerjaannya.
Dari untung yang dihasilkannya tersebut, usaha custom sampah ini menjadi mata pencaharian utama bagi Irkafi. Selain memiliki workshop sendiri di rumah, Ia juga membuka lapak di seputaran tugu kris Kota Jambi setiap akhir pekan.
Tidak hanya sampah elektronik, Irkafi juga menggunakan jenis-jenis sampah lainnya untuk didaur ulang menjadi miniatur. Salah satu contohnya adalah miniatur kereta api uap yang dibuat dari bahan dasar kaleng cat pilox.
Dengan kebolehannya, Irkafi mengaku bisa membuat semua jenis miniatur dengan berbagai bahan dasar sampah yang ada. “Tidak ada sampah yang terbuang di sini,” ujar Irkafi saat ditemui pihak Tribunnews Jambi bulan Mei 2021 silam
Aktivitas daur ulang yang dilakukan Irkafi ini merupakan sebuah bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Dengan mengubah sampah elektronik serta jenis sampah lainnya menjadi barang berkelas, Irkafi berusaha mengurangi penimbunan sampah yang dapat mencemari lingkungan.
Usahanya tersebut tidak hanya menjadi sebuah ladang bisnis yang membawa manfaat bagi dirinya sendiri, namun turut membawa dampak yang positif bagi lingkungan sekitarnya.
Sumber : tribunjambi.com